Tahun Baru Cina - sering disebut Cina Tahun Baru Imlek meskipun sebenarnya lunisolar - adalah yang paling penting dari liburan tradisional Cina. Ini adalah perayaan semua Timur dan Selatan-Asia Timur. Di Cina ini dikenal sebagai "Festival Musim Semi," terjemahan harfiah dari nama Cina 春节 (pinyin: Chun Jie), karena perbedaan antara Barat dan metode tradisional Cina untuk menghitung musim. Ini menandai akhir dari musim dingin, analog dengan karnaval Barat. Festival ini dimulai pada hari pertama bulan pertama (Chinese: 正月; Pinyin: Zheng Yue) dalam kalender tradisional Cina dan diakhiri dengan Festival Lentera yang pada hari ke-15. Malam Tahun Baru China, hari di mana keluarga Cina berkumpul untuk makan malam reuni tahunan mereka, dikenal sebagai Chu XI (除夕) atau "Malam Tahun Melewati.
Tahun Baru Cina adalah pesta terpanjang dan paling penting dalam kalender lunisolar Tionghoa. Asal Tahun Baru Cina itu sendiri abad signifikansi tua dan keuntungan karena beberapa mitos dan tradisi. Tahun Baru Cina kuno adalah refleksi tentang bagaimana orang berperilaku dan apa yang mereka percaya paling.
Tahun Baru Cina dirayakan di negara-negara dan wilayah dengan populasi Cina yang signifikan, seperti Cina Daratan, Hong Kong, Indonesia, Tibet, Makau, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan juga di Pecinan di tempat lain. Tahun Baru Cina dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru dari tetangga geografis, serta budaya dengan siapa Cina memiliki interaksi yang luas. Ini termasuk Korea (Seollal), dan Bhutan (Losar), Mongolia (Tsagaan Sar), Vietnam (Tet), dan Jepang sebelum 1873 (Oshogatsu).
Di negara-negara seperti Australia, Kanada dan Amerika Serikat, meskipun Tahun Baru Cina bukan merupakan hari libur resmi, banyak etnis Tionghoa terus perayaan besar dan Australia Post, Kanada Post, dan US Postal prangko bertema isu Layanan Tahun Baru.
Di Cina, adat regional dan tradisi-tradisi mengenai perayaan tahun baru Cina sangat bervariasi. Orang akan mencurahkan uang mereka untuk membeli hadiah, dekorasi, materi, makanan, dan pakaian. Itu juga merupakan tradisi yang setiap keluarga secara menyeluruh membersihkan rumah untuk menyapu bersih setiap nasib buruk-dengan harapan untuk membuat jalan masuk yang baik untuk keberuntungan. Jendela dan pintu akan dihiasi dengan warna merah kertas-luka dan kuplet dengan tema populer dari "kebahagiaan", "kekayaan", dan "panjang umur". Pada malam Tahun Baru Cina, makan malam adalah pesta dengan keluarga. Makanan akan mencakup item seperti babi, bebek, ayam dan hidangan manis. Keluarga akan mengakhiri malam dengan petasan. Keesokan paginya, anak-anak akan menyapa orang tua mereka dengan harapan mereka tahun baru yang sehat dan bahagia, dan menerima uang dalam amplop kertas merah. Tradisi Tahun Baru Cina adalah untuk mendamaikan, melupakan semua dendam dan tulus mengharapkan perdamaian dan kebahagiaan bagi semua orang.
Meskipun penanggalan Cina secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun terus-menerus, di luar Cina tahun yang sering nomor dari pemerintahan Kaisar Kuning. Tapi setidaknya tiga tahun yang berbeda nomor 1 sekarang digunakan oleh berbagai akademisi, membuat tahun 2011 "Tahun Cina" 4709, 4708, atau 4648.
Sumber : Tahun Baru Cina - sering disebut Cina Tahun Baru Imlek meskipun sebenarnya lunisolar - adalah yang paling penting dari liburan tradisional Cina. Ini adalah perayaan semua Timur dan Selatan-Asia Timur. Di Cina ini dikenal sebagai "Festival Musim Semi," terjemahan harfiah dari nama Cina 春节 (pinyin: Chun Jie), karena perbedaan antara Barat dan metode tradisional Cina untuk menghitung musim. Ini menandai akhir dari musim dingin, analog dengan karnaval Barat. Festival ini dimulai pada hari pertama bulan pertama (Chinese: 正月; Pinyin: Zheng Yue) dalam kalender tradisional Cina dan diakhiri dengan Festival Lentera yang pada hari ke-15. Malam Tahun Baru China, hari di mana keluarga Cina berkumpul untuk makan malam reuni tahunan mereka, dikenal sebagai Chu XI (除夕) atau "Malam Tahun Melewati."
Tahun Baru Cina adalah pesta terpanjang dan paling penting dalam kalender lunisolar Tionghoa. Asal Tahun Baru Cina itu sendiri abad signifikansi tua dan keuntungan karena beberapa mitos dan tradisi. Tahun Baru Cina kuno adalah refleksi tentang bagaimana orang berperilaku dan apa yang mereka percaya paling.
Tahun Baru Cina dirayakan di negara-negara dan wilayah dengan populasi Cina yang signifikan, seperti Cina Daratan, Hong Kong, Indonesia, Tibet, Makau, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan juga di Pecinan di tempat lain. Tahun Baru Cina dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru dari tetangga geografis, serta budaya dengan siapa Cina memiliki interaksi yang luas. Ini termasuk Korea (Seollal), dan Bhutan (Losar), Mongolia (Tsagaan Sar), Vietnam (Tet), dan Jepang sebelum 1873 (Oshogatsu).
Di negara-negara seperti Australia, Kanada dan Amerika Serikat, meskipun Tahun Baru Cina bukan merupakan hari libur resmi, banyak etnis Tionghoa terus perayaan besar dan Australia Post, Kanada Post, dan US Postal prangko bertema isu Layanan Tahun Baru.
Di Cina, adat regional dan tradisi-tradisi mengenai perayaan tahun baru Cina sangat bervariasi. Orang akan mencurahkan uang mereka untuk membeli hadiah, dekorasi, materi, makanan, dan pakaian. Itu juga merupakan tradisi yang setiap keluarga secara menyeluruh membersihkan rumah untuk menyapu bersih setiap nasib buruk-dengan harapan untuk membuat jalan masuk yang baik untuk keberuntungan. Jendela dan pintu akan dihiasi dengan warna merah kertas-luka dan kuplet dengan tema populer dari "kebahagiaan", "kekayaan", dan "panjang umur". Pada malam Tahun Baru Cina, makan malam adalah pesta dengan keluarga. Makanan akan mencakup item seperti babi, bebek, ayam dan hidangan manis. Keluarga akan mengakhiri malam dengan petasan. Keesokan paginya, anak-anak akan menyapa orang tua mereka dengan harapan mereka tahun baru yang sehat dan bahagia, dan menerima uang dalam amplop kertas merah. Tradisi Tahun Baru Cina adalah untuk mendamaikan, melupakan semua dendam dan tulus mengharapkan perdamaian dan kebahagiaan bagi semua orang.
Meskipun penanggalan Cina secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun terus-menerus, di luar Cina tahun yang sering nomor dari pemerintahan Kaisar Kuning. Tapi setidaknya tiga tahun yang berbeda nomor 1 sekarang digunakan oleh berbagai akademisi, membuat tahun 2011 "Tahun Cina" 4709, 4708, atau 4648.
Sumber : www.wikipedia.org
Loading
Rabu, 16 November 2011
Selasa, 15 November 2011
Asal mula Kue Keranjang
Kue Keranjang |
Kue keranjang yang disebut juga sebagai Nian Gao (年糕) atau dalam dialek Hokkian Tii Kwee (甜棵) , yang mendapat nama dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang , adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula , serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket . Kue ini merupakan salah satu kue khas Tiong Hoa atau wajib perayaan tahun baru Imlek , walaupun tidak ada di Beijing . Kue keranjang ini mulai dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, enam hari menjelang tahun baru Imlek (Jie Sie Siang Ang), dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek. Sebagai sesaji, kue ini biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh (malam ke-15 setelah Imlek) .
Dipercaya pada awalnya kue, ini dihidangkan sebagai hidangan untuk menyenangkan dewa Tungku agar membawa berita yang menyenangkan kepada raja Surga (玉皇大帝,Yu Huang Da Di). Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.
Di Pontianak masyarakat Tiong Hoa pada saat tahun baru Imlek untuk terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaannya sepanjang tahun.
Nien Kao atau Nian Gao, kata Nian sendiri berarti tahun dan Gao berarti kue dan juga terdengar seperti kata tinggi, oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu, yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya yang tertulis tulisan Gao (糕). Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kue_keranjang
Dipercaya pada awalnya kue, ini dihidangkan sebagai hidangan untuk menyenangkan dewa Tungku agar membawa berita yang menyenangkan kepada raja Surga (玉皇大帝,Yu Huang Da Di). Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.
Di Pontianak masyarakat Tiong Hoa pada saat tahun baru Imlek untuk terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaannya sepanjang tahun.
Nien Kao atau Nian Gao, kata Nian sendiri berarti tahun dan Gao berarti kue dan juga terdengar seperti kata tinggi, oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu, yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya yang tertulis tulisan Gao (糕). Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kue_keranjang
Layang-layang
Pada tahun 770-446 sebelum masehi, Layang-layang adalah sebuah alat komunikasi yang amat penting bagi setiap penduduk yang ada di daratan China. Layang-layang juga pernah menghentikan perang antara Chu-Han. Pada waktu itu perang meletus di wilayah Han pada tahun 203-202 sebelum masehi. Hal ini menyebabkan banyak anak yang menjadi yatim piatu, serta banyak tentara yang kehilangan sanak keluarganya. Mengetahui hal ini, seluruh rakyat mendesak pemerintahan Kaisar Han untuk segera menghentikan pemberontakan Chu. Panglima Zhang Liang adalah yang bertanggung jawab terhadap nasib seluruh prajurit dan rakyat. Karena terus didesak oleh kaisar, Zhang Liang merasa tidak tenang. Ketika tidur, ia mengingat akan ajaran ayahnya yang mengajarinya cara membuat layang-layang. Ayah Zhang Liang pernah berkata layang-layang adalah lambang leluhur. Karena dengan menerbangkan layang-layang, maka kita berarti menghormati leluhur dan bermaksud mengantar arwah leluhur ke khayangan (konteks ini berarti mengingat akan kampung halaman). Awalnya Zhang Liang tidak percaya akan mimpinya itu, sehingga keesokkan harinya ia harus kembali berperang melawan pemberontak Chu yang dipimpin oleh Xiang Yu. Tetapi, ditengah medan perang, sebuah layang-layang terbang melintas terbawa angin. Semua prajurit Chu yang siap berperang langsung menjatuhkan senjatanya. Karena mereka mengingat kampung halamannya. Dahulu bila prajurit mengingat kampung halamannya disaat hampir berperang, maka itu artinya prajurit itu tidak boleh berperang. Kalaupun berperang maka pasti akan kalah walaupun musuh hanya ada 1. Semua prajurit pemberontak mundur. Hal ini membuat Xiang Yu sangat marah. Saking marahnya dia sampai mengoyak lehernya sendiri.
Jumat, 11 November 2011
Alat Musik Gesek (Bowed Strings)
1. Erhu
ErHu |
Erhu (Hanzi: 二胡 er4 hu2) merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang paling populer disamping Guzheng dan Dizi. Secara umum, keluarga alat musik gesek ini dikenal juga dengan istilah huqin yang berarti "alat musik orang barbar", dinamakan demikian karena diperkenalkan oleh orang barbar yang berasal dari Asia Tengah.Huqin telah berumur sekitar 500 tahun. Mulai populer pada zaman dinasti Sung (960-1279 AD), yang kemudian berlanjut ke zaman dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911) dimana dalam kurun waktu tersebut huqin telah berkembang menjadi bermacam-macam jenis, termasuk yang kita kenal sekarang sebagai erhu. Pada mulanya, erhu menggunakan dua senar yang terbuat dari sutra, tetapi sekarang erhu menggunakan senar dari logam. Erhu biasanya menggunakan membran dari kulit ular piton, tetapi ada juga yang menggunakan bahan lain. Kotak suara dapat berbentuk segi enam, segi delapan, atau bulat. Kotak suara ini juga bervariasi ukurannya, semakin besar ukuran kotak suaranya maka bunyi bass yang dihasilkan semakin besar dan begitu pula sebaliknya.
Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu ditempatkkan di antara kedua senar sehingga memudahkan perpindahan menggesek antara kedua senar. Rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar (gondorukem) sehingga terasa kesat waktu digesek.
Erhu digesek dengan busur yang terbuat dari bambu dan rambut ekor kuda, ekor kuda itu ditempatkkan di antara kedua senar sehingga memudahkan perpindahan menggesek antara kedua senar. Rambut ekor kuda tersebut digosok dengan damar (gondorukem) sehingga terasa kesat waktu digesek.
Jumat, 04 November 2011
Dragon Dance
Tarian Naga di China |
Sabtu, 29 Oktober 2011
Barongsai
Barongsai adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi.
Barongsai |
Rabu, 19 Oktober 2011
Sejarah Wushu
Taolu |
Salah satu kebudayaan Tiongkok yang terkenal adalah seni Ilmu bela dirinya. Seni Ilmu bela diri Tiongkok (disebut juga Wushu) berakar pada kebudayaan Tradisional Tiongkok kuno dan mempunyai kandungan nilai yang mendalam. Ia mulanya berasal dari aliran Tao dan ada kaitannya dengan kultivasi(peningkatan bathin). Selain meningkatkan moralitas dan keterampilan artistik, juga menyehatkan tubuh, melindungi diri dan mencegah kekerasan, oleh karenanya huruf Tionghoa “WU” yang berarti “bela diri” terdiri dari dua karakter: “stop” dan “tombak”.
Dalam sejarah Tiongkok kuno, Wushu mulai ada sejak 4000 tahun yang lalu dalam bentuk mirip gulat, contohnya pada legenda kuno “Kaisar Kuning Melawan Chi You”. Semasa Periode Warring (475 – 221 SM), keahlian pedang berkembang. Pada masa Dinasti Han dan Dinasti Tang, nilai yang lebih artistik diperkenalkan dalam ilmu pedang. Contohnya, “Tiga Keajaiban Kaisar Dinasti Tang Besar” yang diungkapkan dalam sajak pujangga terkenal Li Bai, ilmu pedang Pie Min, dan kaligrafi Zhang Xu. Ini menunjukkan bahwa pada masa itu, ilmu pedang mencapai masa keemasannya dalam sejarah Tiongkok kuno bersamaaan populernya bentuk sajak tersebut.
Setelah era dinasti Song dan Yuan, master Taoisme bernama Zhang Sanfeng memperkenalkan Tai Chi. Selanjutnya semasa dinasti Ming dan Qing, telapak Bagua (8 trigram) dan Tinju Xingyi(gaya bebas) tersebar dalam komunitas kultivasi, sedangkan di kalangan rakyat juga muncul dan berkembang tinju Waijia(faksi eksternal) yang gerakannya indah, lentur dan lincah , seperti gaya bunga, gaya tinju panjang, gaya tangan kosong, gaya jungkir balik, gaya cangcorang dan lain-lain, semua berupa teknik Wushu yang berbeda corak. Ilmu bela diri Shaolin yang tersohor dibagi menjadi dua aliran: Aliran Utara dan Aliran Selatan, yang membentuk karakteristik tinju selatan dan tungkai utara. Selama proses muncul dan perkembangannya, Wushu terbagi menjadi 2 kategori: Tinju Neijia (Faksi internal) yang menekankan pada kultivasi pribadi. Bentuknya adalah : Tai Chi, Ba Gua, Xing Yi, dll. Tinju Waijia (Faksi eksternal) yang menekankan pada pelatihan eksternal. Mensyaratkan transformasi bertahap dari pelatihan luar dan kultivasi pribadi untuk mencapai penyatuan jiwa raga. Bentuknya berupa: Hua (gaya bunga), Pao (bedil), Hong (besar), Tinju aliran Selatan, Shaolin, Tong Bi (tangan kosong), Tanglang (cangcorang), Fanzi (jungkir balik) dan Baji (8 jurus), dll. Tak peduli baik itu Neijia ataupun Waijia, Wushu Tiongkok kuno terdapat berbagai senjata yang dipergunakan, misalnya pisau, tombak, pedang, kapak, pengait dan garpu tusuk, yang semuanya disebut “alat-alat Wushu”. Berbicara tentang tradisi Wushu Tiongkok, ia meliputi kultivasi karakter moral, apresiasi seni, kesehatan fisik dan ketahanan tubuh. Ia mempunyai arti mendalam pada segi teknik gerakan dan keterampilan seni. Oleh karenanya, Wushu adalah salah satu bagian penting yang diwariskan Dewa kepada manusia dalam kebudayaan luhur Tiongkok.
Dalam sejarah Tiongkok kuno, Wushu mulai ada sejak 4000 tahun yang lalu dalam bentuk mirip gulat, contohnya pada legenda kuno “Kaisar Kuning Melawan Chi You”. Semasa Periode Warring (475 – 221 SM), keahlian pedang berkembang. Pada masa Dinasti Han dan Dinasti Tang, nilai yang lebih artistik diperkenalkan dalam ilmu pedang. Contohnya, “Tiga Keajaiban Kaisar Dinasti Tang Besar” yang diungkapkan dalam sajak pujangga terkenal Li Bai, ilmu pedang Pie Min, dan kaligrafi Zhang Xu. Ini menunjukkan bahwa pada masa itu, ilmu pedang mencapai masa keemasannya dalam sejarah Tiongkok kuno bersamaaan populernya bentuk sajak tersebut.
Setelah era dinasti Song dan Yuan, master Taoisme bernama Zhang Sanfeng memperkenalkan Tai Chi. Selanjutnya semasa dinasti Ming dan Qing, telapak Bagua (8 trigram) dan Tinju Xingyi(gaya bebas) tersebar dalam komunitas kultivasi, sedangkan di kalangan rakyat juga muncul dan berkembang tinju Waijia(faksi eksternal) yang gerakannya indah, lentur dan lincah , seperti gaya bunga, gaya tinju panjang, gaya tangan kosong, gaya jungkir balik, gaya cangcorang dan lain-lain, semua berupa teknik Wushu yang berbeda corak. Ilmu bela diri Shaolin yang tersohor dibagi menjadi dua aliran: Aliran Utara dan Aliran Selatan, yang membentuk karakteristik tinju selatan dan tungkai utara. Selama proses muncul dan perkembangannya, Wushu terbagi menjadi 2 kategori: Tinju Neijia (Faksi internal) yang menekankan pada kultivasi pribadi. Bentuknya adalah : Tai Chi, Ba Gua, Xing Yi, dll. Tinju Waijia (Faksi eksternal) yang menekankan pada pelatihan eksternal. Mensyaratkan transformasi bertahap dari pelatihan luar dan kultivasi pribadi untuk mencapai penyatuan jiwa raga. Bentuknya berupa: Hua (gaya bunga), Pao (bedil), Hong (besar), Tinju aliran Selatan, Shaolin, Tong Bi (tangan kosong), Tanglang (cangcorang), Fanzi (jungkir balik) dan Baji (8 jurus), dll. Tak peduli baik itu Neijia ataupun Waijia, Wushu Tiongkok kuno terdapat berbagai senjata yang dipergunakan, misalnya pisau, tombak, pedang, kapak, pengait dan garpu tusuk, yang semuanya disebut “alat-alat Wushu”. Berbicara tentang tradisi Wushu Tiongkok, ia meliputi kultivasi karakter moral, apresiasi seni, kesehatan fisik dan ketahanan tubuh. Ia mempunyai arti mendalam pada segi teknik gerakan dan keterampilan seni. Oleh karenanya, Wushu adalah salah satu bagian penting yang diwariskan Dewa kepada manusia dalam kebudayaan luhur Tiongkok.
Sumber : http://erabaru.net/china-news-a-culture/42-budaya-tionghoa/2703-perkenalan-pada-ilmu-bela-diri-wushu-tiongkok
Langganan:
Postingan (Atom)