Loading

Selasa, 15 November 2011

Asal mula Kue Keranjang

Kue Keranjang
Kue keranjang yang disebut juga sebagai Nian Gao (年糕) atau dalam dialek Hokkian Tii Kwee (甜棵) , yang mendapat nama dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang , adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula , serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket . Kue ini merupakan salah satu kue khas Tiong Hoa atau wajib perayaan tahun baru Imlek , walaupun tidak ada di Beijing . Kue keranjang ini mulai dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, enam hari menjelang tahun baru Imlek (Jie Sie Siang Ang), dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek. Sebagai sesaji, kue ini biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh (malam ke-15 setelah Imlek) .

Dipercaya pada awalnya kue, ini dihidangkan sebagai hidangan untuk menyenangkan dewa Tungku agar membawa berita yang menyenangkan kepada raja Surga (玉皇大帝,Yu Huang Da Di). Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.
Di Pontianak masyarakat Tiong Hoa pada saat tahun baru Imlek untuk terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaannya sepanjang tahun.

Nien Kao atau Nian Gao, kata Nian sendiri berarti tahun dan Gao berarti kue dan juga terdengar seperti kata tinggi, oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu, yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran. Pada zaman dahulu banyaknya atau tingginya kue keranjang menandakan kemakmuran keluarga pemilik rumah. Biasanya kue keranjang disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah di bagian atasnya yang tertulis tulisan Gao (糕). Ini adalah sebagai simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan mekar seperti kue mangkok.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kue_keranjang

0 komentar:

Posting Komentar